Jumat, 09 Maret 2012

HARI PEREMPUAN



Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tanggal 8 Maret oleh kaum perempuan diseluruh belahan dunia merupakan sebuah kemenangan gerakan perempuan dalam memperjuangkan hak-hak dan kesetaraan kaum perempuan. Awalnya, pada tahun 1910 sebuah konferensi internasional di Copenhagen yang diorganisir oleh kaum sosialis yang memutuskan untuk ada satu momentum hari perempuan internasional sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan hak-hak asasi perempuan dan mendorong perjuangan hak suara perempuan diseluruh dunia.  Setahun kemudian (1911) Hari Perempuan Internasional pertama kali diperingati di Denmark, Austria, Jerman dan Swiss yang melibatkan satu juta perempuan dan laki-laki melakukan aksi turun ke jalan dengan tuntutan: hak ikut serta dalam pemilu, hak untuk bekerja, penghapusan diskriminasi dalam bekerja.
Hari Perempuan Internasional Hari Ini: Melanjutkan Perjuangan untuk Mewujudkan Kesejahteraan dan Kesetaraan
Kita jangan memaknai Hari Perempuan Internasional sebagai perayaan saja, tetapi sebagai bagian dari perjuangan perempuan untuk menuntut hak-haknya yang sampai hari ini belum selesai. Seperti masalah yang di hadapi oleh kaum buruh perempuan Indonesia sekarang di pabrik-pabrik yaitu tentang undang-undang ketenagakerjaan yang masih diskriminatif, upah rendah, pelecehan seksual, cuti haid maupun cuti hamil yang tidak diberikan dengan layak, kekerasan verbal, pelarangan membangun serikat buruh dan intimidasi. Kaum buruh harus menegakan perjuangan, tidak hanya hak-hak normatif kaum buruh saja tapi juga harus memperjuangkan hak-hak kaum buruh perempuan untuk mendapatkan perlindungan dari pelecehan seksual dan yang berhubungan dengan alat reproduksinya seperti; cuti haid, cuti hamil, cuti keguguran yang layak dll. Kaum buruh perempuan harus berada di garda paling depan untuk memperjuangkan hak kebebasan perempuan dalam pabrik.
Di Indonesia sendiri, Hari Perempuan Internasional menjadi inspirasi bagi gerakan perempuan yang akhirnya di hancurkan oleh kediktatoran militerisme orde baru. Maka untuk itu didalam kekinian dimana selama masih ada diskriminasi dan penindasan terhadap perempuan, maka tentu saja momentum itu harus diperingati secara gegap gempita dengan berbagai bentuk kegiatan yang tetap dalam kerangka perjuangan menuntut hak-hak sosial-ekonomi dan politik kaum perempuan.
Perjuangan tentang hak-hak perempuan di Indonesia telah dimulai sejak dulu, mulai dari zaman R.A Kartini, sampai zaman Dian Sastro saat ini. Sampai di Indonesia sendiri memiliki hari Kartini pada tanggal 22 April, dan  Hari Ibu pada 22 Desember. Perayaan-perayaan tersebut memang semata-mata didedikasikan untuk seluruh perempuan di dunia, yang sebenarnya sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia, tapi ternyata masih mengalami banyak ketidak adilan disana-sini.
Sebagai perempuan yang ikut terlibat dalam perekonomian negara, seharusnya bangga karena dianugerahi Tuhan untuk memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki pria. Sebagian besar karyawan kaum perempuan memiliki peran ganda sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai pekerja yang ulet, tangguh, dan etos kerjanya tinggi.
Beberapa Perusahaan di Indonesia banyak yang mempekerjakan perempuan terutama perusahaan-perusahaan padat karya yang mengandalkan tenag manusia seperti misalnya perusahaan rokok, perusahaan bulu mata palsu, perusahaan cinderamata, dan sebagainya yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran, dimana keahlian tersebut lebih dominan dimiliki oleh kaum perempuan.
Belum lagi perempuan-perempuan yang duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Gubernur, Bupati, Pegawai Negeri, Perusahaan Negara, Swasta, Tenaga Penjualan, termasuk mereka yang bekerja di sektor-sektor informal. Di bidang perdagangan, perempuan tidak kalah hebatnya. Selagi kaum laki-laki masih tertidur pulas, perempuan pedagang ini sudah berdesak-desakan di atas mobil bak terbuka membawa dagangannya menembus dinginnya udara pagi. Begitu pula para petani sayur yang sudah akrab dengan selimut kabut udara pagi menunaikan pekerjaannya demi menambah penghasilan keluarga.
Para Tenaga Kerja Wanita yang banyak bekerja di beberapa negara Timur Tengah dan Asean juga perempuan yang hebat. Meskipun sering terjadi tindak kekerasan maupun pelecehan oleh para majikan, tapi tidak menyurutkan niat ribuan calon yang lain untuk bekerja meninggalkan anak, suami, orang tua, ataupun keluarga yang dicintai demi memperoleh penghasilan.
Perempuan memang memiliki banyak keunggulan dalam bekerja maupun dalam mengelola keuangan, seperti misalnya ;
  1. Tekun. Perempuan relatif lebih tekun dalam bekerja dibandingkan dengan laki-laki. Walaupun mungkin imbalan yang diperoleh tidak sebanding dengan ketekunannya, tetapi mereka tetap menggeluti apa yang menjadi pekerjaannya.
  2. Rajin. Hasil Kerja kaum perempuan biasanya lebih rajin dari pada hasil kerja laki-laki. Kaum perempuan biasanya sangat memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kebersihan, kerajinan dan keindahan.
  3. Disiplin. Perempuan juga biasanya sangat menjunjung tinggi disiplin waktu maupun disiplin kerja. Hal ini dapat dilihat dari pertemuan-pertemuan rutin, pengajian, atau kegiatan sosial yang dilakukan oleh kaum perempuan, umumnya lebih berhasil daripada yang dilakukan oleh laki-laki.
  4. Hemat. Sebagian besar perempuan juga memiliki sifat hemat. Mereka hati-hati sekali dalam membelanjakan uangnya. Apalagi perempuan-perempuan yang bekerja mencari uang dengan tenaga dan keringatnya sendiri, mereka sangat memperhitungkan pengeluaran keuangannya.

0 komentar:

Posting Komentar

My Picture Slideshow: Hasrum’s trip from Jakarta, Java, Indonesia to Makassar was created by TripAdvisor. See another Makassar slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.

Blogger Advertisement