This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 29 September 2011

Dunia Hewan

Perkawinan Hewan Yang Aneh, dan Unik
perkawinanBerikut adalah 10 hewan yang melakukan perkawinan dengan cara aneh, dan unik
1. Lebah
Siklus reproduksi lebah memang menarik – dan kompleks. Gini cerita pendeknya : ratu secara selektif dibesarkan di sebuah “sel ratu” khusus dalam sarang dan diberi makan royal jelly oleh lebah pekerja untuk membujuk dia untuk menjadi dewasa secara seksual.
Seekor ratu yang masih â€Å“perawan” yang dapat bertahan sampai dewasa tanpa dibunuh oleh saingannya akan melakukan perkimpoian dengan kira2 selusin lebah jantan (dari puluhan ribu lebah jantan yang memenuhi syarat di koloni itu). Tapi jangan menyebut ini beruntung, karena saat k a w i n, alat kelamin lebah jantan akan meledak dan â€Å“snap off inside the queen” Tentu saja lebah jantan itu mati.
2. Bonobo
Siapa bilang bahwa kekerasan adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan perkelahian karena perebutan makanan atau daerah teritori ? Daripada berkelahi, bonobo berhubungan seks! Sebenarnya, seluruh struktur sosial mereka tampaknya berputar di sekitar seks.
Bonobo menggunakan seks sebagai salam, untuk penyelesaian sengketa, perkelahian, dan sebagai imbalan dalam pertukaran makanan.
3. Cacing Pipih
Jika bonobo melakukan “penis fencing” sebagai foreplay, cacing pipih melakukannya dalam arti yang sebenarnya.
Untuk cacing pipih, seks lebih seperti perang daripada cinta. Seperti semua siput laut, cacing pipih adalah hermafrodit (mereka memiliki organ seksual laki-laki dan perempuan). Dalam hal ini, organ jantan mereka ternyata berupa dua penis mirip belati yang mereka gunakan untuk berburu maupun berhubungan. Selama perkimpoian, dua cacing pipih bertarung (yaitu â€Å“penis fencing”) untuk saling menusuk satu sama lain, sambil menghindari tusukan partnernya.
Yang kalah ( yang telah tertikam ) akan menyerap sperma melalui kulitnya dan kemudian menanggung beban sebagai ibu (betina)
4. Burung Cikalang
Seekor Cikalang jantan memiliki kantung tenggorokan yang dapat mengembang dengan kerja keras – membutuhkan waktu selama dua puluh menit – menjadi balon merah raksasa berbentuk hati. Dia kemudian menggelengkan kepalanya dari sisi ke sisi, menggetarkan sayapnya dan memanggil betina untuk melihatnya.
Seekor Cikalang betina akan kawin dengan jantan dengan balon terbesar dan paling mengkilat. Saat berhubungan , burung jantan akan menaruh sayapnya dengan manis di atas mata betina untuk memastikan perhatiannya tidak teralihkan oleh jantan lain dengan balon yang lebih lebih indah.
5. Jerapah
Dengan leher panjang mereka, perkimpoian adalah sebuah kerja keras untuk jerapah jantan. Jadi, ketika jantan tertarik pada jerapah betina, ia akan melakukan prosedur yang dikenal sebagai “fleshmen sequence”. Pertama, si jantan akan mendorong2 pantat betina untuk merangsang buang air kecil. Lalu si jantan meminum seteguk air seni betina. Jika rasanya baik menurutnya, barulah si jantan mulai berhubungan dengan betina.
Sebenarnya, kata ” mulai berhubungan ” mungkin terlalu kuat : sebenarnya jerapah jantan pada dasarnya terus mengikuti si betina sampai betina menyerah dan membiarkan si jantan berhubungan dengannya!
6. Lumba-Lumba
Berikut sesuatu yang mungkin agan-agan tidak tahu tentang lumba-lumba: mereka memiliki penis yang dapat ditarik masuk. Dan kalau itu tidak cukup keren, inilah sesuatu yang lain: penisnya dapat digunakan untuk memegang. Dan bisa memutar. Bahkan, lumba-lumba jantan bisa menggunakan penisnya untuk mengeksplorasi objek persis seperti tangan.lumba-lumba jantan juga memiliki dorongan seks yang sangat kuat.
Fakta lain adalah bahwa lumba-lumba jantan memiliki nafsu seksual yang sangat rakus: mereka sering mencoba untuk berhubungan dengan benda mati dan bahkan dengan hewan lain seperti kura-kura laut. Ketika sekumpulan lumba-lumba jantan bertemu lumba-lumba betina, sering kali mereka akan berusaha untuk memaksa betina untuk kimpoi.
7. Clownfish
Dalam film animasi Disney Finding Nemo, animatornya lupa memberitahu anda satu hal tentang clownfish : mereka dapat mengubah gender!
Clownfish hidup dalam kelompok yang terdiri dari sepasang jantan dan betina yang dapat berkembangbiak, serta beberapa jantan yang tidak berbiak. Ada hirarki ketat dalam kelompok itu berdasarkan ukuran : ikan terbesar adalah betina, terbesar berikutnya adalah jantan, dan kemudian anggota kelompok yang lain adalah jantan tidak berbiak.
Jika betina mati (atau terpancing manusia , jantan terbesar akan berubah kelamin menjadi betina! Kemudian yang terbesar dari jantan tidak berbiak akan mendapatkan promosi untuk menjadi jantan mendampingi si betina.
8. Kepinding / Kutu Busuk
Kepinding jantan tidak peduli dengan organ seks betina. Sebaliknya, kepinding jantan menggunakan organ seksualnya ( yang berbentuk seperti pedang ) untuk menusuk tubuh kepinding betina dan memasukkan sperma nya.
Para ilmuwan bahkan memiliki nama lucu untuk hal semacam ini: ” Traumatic Insemination” Ouch.
9. Landak
Pertama, landak betina tertarik pada seks hanya sekitar 8 sampai 12 jam dalam setahun! Kedua, untuk mengajak betina berhubungan selama musim kimpoi yang singkat itu, landak jantan berdiri di kaki belakangnya, menggoyang2kan badannya, dan kemudian menyemprotkan aliran urin yang sangat deras dari jarak sejauh 6 kaki ke tubuh betina dari kepala sampai kaki!
Jika betina itu tidak terkesan, dia akan menjerit dan kibaskan urin dari tubuhnya. Tapi, jika dia siap, maka si betina akan mengangkat tubuh belakangnya untuk mengekspos bagian bawah perutnya dan membiarkan si jantan â€Å“menungganginya” dari belakang ( ini satu-satunya posisi yang aman untuk landak!). Setelah perkimpoian dimulai, betina tak akan terpuaskan: ia memaksa jantan untuk k a w i n berkali-kali sampai jantan benar-benar kelelahan. Jika si jantan terlalu cepat lelah, landak betina akan meninggalkan dia untuk landak jantan yang lain!.
10. Bowerbird
Untuk menarik pasangan, yang bowerbird jantan membangun sebuah struktur yang luar biasa rumit yang disebut â€Å“a bower” . Ini terbuat dari ranting dan sering berbentuk seperti sebuah gubuk kecil.
Burung jantan kemudian menghiasi “pondok bujangan” nya dengan berbagai benda sebagai hadiah: bunga, bulu, batu, dan bahkan plastik dan kaca. Ratusan potongan-potongan itu secara hati-hati ditata dalam tema monokromatik (misalnya semua item berwarna biru). Burung itu akan benar-benar marah jika Anda mengacaukan pondoknya (misalnya, dengan menempatkan satu benda yang berbeda warna).
Bowerbird jantan menghabiskan berjam- jam menyortir dan mengatur hal-hal itu. Bahkan, mereka akan merusak fokusnya hanya untuk pergi ke pondok burung jantan yang lain untuk mencuri barang dan membuat tempat itu berantakan!.

Budaya Toraja


Ritual Unik Suku Toraja Membersihkan dan Mengganti Busana Jenazah Leluhur

Posted in Unik
mayat
Tana Toraja di Sulawesi Selatan sudah lama terkenal dengan alam pegunungannya yang permai serta ritual adatnya yang unik. Yang paling tersohor, tentu saja, pesta Rambu Solo yang digelar menjelang pemakaman tokoh yang dihormati.
Tiap tahun pesta yang berlangsung di beberapa tempat di Toraja ini senantiasa mengundang kedatangan ribuan wisatawan.Selain Rambu Solo, sebenarnya ada satu ritual adat nan langka di Toraja, yakni Ma’ Nene’, yakni ritual membersihkan dan mengganti busana jenazah leluhur.
rituals
Ritual ini memang hanya dikenal masyarakat Baruppu di pedalaman Toraja Utara. Biasanya, Ma’ Nene’ digelar tiap bulan Agustus. Saat Ma’ Nene’ berlangsung, peti-peti mati para leluhur, tokoh dan orang tua, dikeluarkan dari makam-makam dan liang batu dan diletakkan di arena upacara.
toraja
Di sana, sanak keluarga dan para kerabat sudah berkumpul. Secara perlahan, mereka mengeluarkan jenazah (baik yang masih utuh maupun yang tinggal tulang-belulang) dan mengganti busana yang melekat di tubuh jenazah dengan yang baru.Mereka memperlakukan sang mayat seolah-olah masih hidup dan tetap menjadi bagian keluarga besar.
Ritual Ma’ Nene’ oleh masyarakat Baruppu dianggap sebagai wujud kecintaan mereka pada para leluhur, tokoh dan kerabat yang sudah meninggal dunia. Mereka tetap berharap, arwah leluhur menjaga mereka dari gangguan jahat, hama tanaman, juga kesialan hidup.
Asal Muasal Ritual Ma’ Nene’ di Baruppu
Kisah turun-temurun menyebutkan, pada zaman dahulu terdapatlah seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek. Saat sedang berburu di kawasan hutan pegunungan Balla, bukannya menemukan binatang hutan, ia malah menemukan jasad seseorang yang telah lama meninggal dunia. Mayat itu tergeletak di bawah pepohonan, terlantar, tinggal tulang-belulang.
Merasa kasihan, Pong Rumasek kemudian merawat mayat itu semampunya. Dibungkusnya tulang-belulang itu dengan baju yang dipakainya, lalu diletakkan di areal yang lapang dan layak. Setelah itu, Pong Rumasek melanjutkan perburuannya.
Tak dinyana, semenjak kejadian itu, setiap kali Pong Rumasek berburu, ia selalu memperoleh hasil yang besar. Binatang hutan seakan digiring ke dirinya. Bukan hanya itu, sesampainya di rumah, Pong Rumasek mendapati tanaman padi di sawahnya pun sudah menguning, bernas dan siap panen sebelum waktunya.
Pong Rumasek menganggap, segenap peruntungan itu diperolehnya berkat welas asih yang ditunjukkannya ketika merawat mayat tak bernama yang ditemukannya saat berburu. Sejak itulah, Pong Rumasek dan masyarakat Baruppu memuliakan mayat para leluhur, tokoh dan kerabat dengan upacara Ma’ Nene’.
Dalam ritual Ma’ Nene’ juga ada aturan tak tertulis yang mengikat warga. Misalnya, jika seorang istri atau suami meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma’ Nene’ untuknya.
Ketika Ma’ Nene’ digelar, para perantau asal Baruppu yang bertebaran ke seantero negeri akan pulang kampung demi menghormati leluhurnya.
Warga Baruppu percaya, jika Ma’ Nene’ tidak digelar maka leluhur juga akan luput menjaga mereka. Musibah akan melanda, penyakit akan menimpa warga, sawah dan kebun tak akan menghasilkan padi yang bernas dan tanaman yang subur.

My Picture Slideshow: Hasrum’s trip from Jakarta, Java, Indonesia to Makassar was created by TripAdvisor. See another Makassar slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.

Blogger Advertisement